Berbicara mengenai gili di Pulau lombok memang tidak ada habisnya karena memang pulau lombok memiliki puluhan Gili yang terbentang dari kawasan Lombok Barat hingga Lombok Timur, seperti yang kita tahu perkembangan pariwisata lombok timur masih sedikit terbengkalai dikarenakan oleh kebijakan pemerintah daerah Dalam pengelolaan daerah wisata yang masih kurang bersinergi.
Lombok timur yang merupakan basis dari terbentuk organisasi islam Nahdatul Wathan memang akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam perkembangan daerah wisata ekologi seperti Gili Sudak dan Gili Lawang. Perkembangan pariwisata dianggap memberikan dampak negatif bagi moralitas masyarakat sehingga perkembangan pariwisata cukup tersendat, adapun berbagai keunikan tersendiri telah dimiliki oleh Gili Lawang dan Gili Sulat.
Lombok timur memiliki banyak gili yang lain seperti Gili Lampu, Gili Lebur, dan berbagai macam gili yang lain akan tetapi Gili Lawang dan Gili Sulat yang menjadi pusat perhatian karena kealamian yang dimilikinya.
Lokasi
Gili Sulat dan Gili Lawang menempati lokasi di tengah laut dengan jarak sejauh 30 menit dari Lombok Timur sambelia, untuk berkunjung ke sana anda membutuhkan kapal kayu bermesin dengan hanya menggunakan mesin kapasitas sekitar 15 Pk yaitu berupa kapal nelayan bukan kapal penumpang, untuk mendapatkan akses ke tempat tersebut anda harus bertemu dengan nelayan yang memang menawarkan penyebrangan ke gili tersebut.
Tidak adanya pelabuhan publik selayaknya pelabuhan bangsal ke Gili Trawangan menyebabkan kita harus melakukan booking boat secara private karena tidak adanya boat publik yang dibolehkan.
Berjarak sejauh 2.5 jam dari kota Mataram dan dalam perjalanan menuju sambelia anda akan disajikan dengan pemandangan hijau berupa perkebunan, persawahan bahkan hutan-hutan kecil yang memberikan hawa dingin tubuh saat menempuh perjalanan darat.
Jika anda berkunjung dari tete batu atau kaki gunung Rinjani hanya menghabiskan waktu sejauh 1 jam perjalanan saja akan tetapi jika anda berada di Kuta Lombok akan menempuh perjalanan selama 2 jam perjalanan.
Yang Unik dari Gili Lawang dan Gili Sulat
Gili ini merupakan lokasi konservasi alam yang secara geografis berada Dalam wilayah kabupaten Lombok timur, tempat ini cukup terkenal sebagai wilayah konservasi alam berupa pohon bakau yang membentang luas dan hijau, di dalamnya telah hasir berbagai macam satwa berupa burung, monyet dan reptil akan tetapi anda tidak bisa menyaksikan secara langsung akan tetapi cukup mendengarkan nyanyian yang terdengar namun tak terlihat karena tebalnya pepohonan.
Sebuah jembatan telah disediakan sebagai pintu masuk menuju sisi bakau yang tebal, jembatan tersebut menjadi wahana tempat dimana kota bisa meletakkan boat untuk beristirahat.
Antara kedua gili terdapat jarak sejauh 500 meter yang menjadi tempat perputaran arus air, untuk menyebrang Direkomendasikan saat pagi sampai jam 12 siang, itulah saat dimana arus air tidak begitu deras namun setelah itu para nelayan tidak berani berlayar, arus air yang berputar mengitari kedua gili menjadi hambatan besar bagi nelayan dalam menyebrang.
Aktifitas di Gili Lawang dan Gili Sulat
Keanekaragaman ragaman alam bawah menyebabkan banyak para pelancong datang hanya untuk melakukan explorasi alam bawah laut dengan menyewa sampan, adapun spot yang dikunjungi tepat di antara kedua gili yang memang kondisi air lebih tenang.
Spot yang lain berada tidak jauh dari Gili Lawang yang memang menyajikan keindahan terumbu karang yang indah dan berjuta ikan laut penuh warna baik besar maupun kecil, tak heran banyak dari para wisatawan datang dan ingin kembali lagi, alam bawah laut yang masih asri dan tidak tersentuh oleh tangan manusia membuat ikan laut masih seneng berkeliaran di pesisir pantai, kedua gili tersebut memiliki lias sekitar 5.000 hektar dengan 90 persen lahannya situmbuhi oleh bakau dan 10 persen adalah daratan.
Fishing adalah aktifitas orang lokal yang banyak dilakukan karena memang menjadi mata pencaharian mereka selain tambak ikan dan udang juga lobster, kapal yang kita gunakan untuk menyebrang adalah kapal nelayan yang masih menggunakan layar yang terbentang.
Wisata alam juga kita bisa nikmati dengan berkunjung ke pulau gili tersebut, rimbunnya pohon bakau menyebabkan banyak dari spesies burung hidup disana namun terlindung, tidak diperbolehkan melakukan penangkapan karena memang menjadi kawasan konservasi alam. Terkadang menurut informasi yang kami dapat ada beberapa kawanan lumba-lumba yang terlihat saat mereka melakukan migrasi saat mulai musim kemarau namun sayang tidak bisa kami nikmati pemandangan tersebut
Demikian berbagai macam uraian tentang Gili Sulat dan Gili Lawang semoga menjadi referensi saat anda melakukan perjalanan.