WISATA RELIGI LOMBOK

Wisata Keagamaan Lombok merupakan wisata yang kerap kali dilakukan oleh masyarakat setempat dalam rangka merayakan sebuah keberhasilan atau kesuksesan dalam suatu hal tertentu, namun ada juga yang bermaksud untuk berziarah untuk mengingatkan kembali tentang perjuangan dari kaum terdahulu dalam melakukan syiar-syiar agama. 

Wisata ini menjadi wisata yang cukup sakral di kalangan masyarakat dahulu, karena di lakukan pada waktu dan tempat tertentu. oleh sebab itu dalam melakukan wisata religi kebanyakan dari penduduk masyarakat setempat melakukannya secara berbondong-bondong bersama sanak saudara dan anggota keluarga, adapun tempat yang dijadikan wisata religi di lombok adalah seperti : 

Makam Batu Layar 

Wisata keagaaman ini memang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat lombok, makam yang menurut al-kisah dihuni oleh keluarga dari Nabi Muhammad S.A.W namun ada juga yang berpendapat bahwa makam tersebut di huni oleh seorang syiar agama islam terdahulu yang bernama Syeikh Syayid Muhammad Al Bagdadi, beliau bertugas menyebarkan agama islam di pulau lombok. 

Al-kisah menceritakan bahwa pada Makam Batu Layar tersebut bukanlah jasadnya yang tertanam di dalam namun kopiah dan surbannya (Sejenis Kerudung untuk menutupi kepala bagi orang yang telah berhaji)  yang ditinggalkan dan dirinya entah ke mana ? begitu pendapat yang berkembang di masyarakat pulau lombok, adapun demikian berziarah ke Makam Batu Layar adalah dilakukan atas dasar nazar atau ucap janji yang harus dipenuhi setelah tercapainya sebuah keinginan yang diminta oleh seseorang. 

Al-misal menyebutkan jika seseorang dapat berhaji maka dia bernazar untuk melakukan ziarah kubur ke Makam Batu Layar, terbukti dengan jelas dari artefak dan arsitektur yang pada bangunan makam membuktikan bahwa betapa kaum terdahulu mengharumkan nama syeikh tersebut di Makam Batu Layar yang memungkinkan bagi mereka untuk membangunkan sebuah makam sebagai bukti penghargaan terhadap pembesar agama dan sebagai bukti nyata adanya penyebaran agama islam di pulau lombok, makam ini akan sangat ramai dikunjungi yaitu pada saat Lebaran Ketupat atau 7 hari setelah hari raya idul fitri. Makam Batu Layar berada di Batu Layar  Kecamatan Ampenan yaitu sekitar 10 menit dari kota Mataram dan makam tersebut terletak tepat di pinggir pantai.

Makam Wali Nyatok

Makam ini berada di desa Rambitan Pujut Lombok Tengah tepatnya berada 15 menit dari Bandara International Lombok, makam ini dipercaya adalah makam dari Waliyullah yang pernah menyebarkan agama islam di lombok yang sudah terkenal di seluruh penjuru Lombok, al-kisah menceritakan bahwa waliyullah tersebut memiliki 33 nama yang salah satunya adalah Syeikh Sayyid Abdullah yang menjadi nama yang dipergunakan dalam menyerbarkan agama islam di wilayah sekitar makam wali nyatok, makam ini akan ramai dihari rabu yang diyakini lebih memberikan berkah.

Dari nama Makam Wali Nyatok  membuktikan bahwa adanya wali yang dari kata Nyatok yang artinya "Nyata" bahwa nyata adanya waliyullah pernah ada di tempat tersebut untuk datang dan bersyiar islam kepada warga penduduk setempat. atas dasar kepercayaan tersebut warga setempat menjaga dan melestarikan makam sebagai tempat untuk berziarah ataupun berdoa bersama. 

Sebuah kepercayaan kuat yang berkembang di masyarakat adalah "Air Makam Wali Nyatok" adalah air yang cukup disakralkan karena warga setempat menggunakannya sebagai media untuk menguji sebuah kejujuran atau kepastian dari sebuah masalah, al-misal jika seseorang tidak mengakui sebuah kesalahan dan bersikeras bahwa bukan dia pelakunya bahkan berani mengucapkan sumpah, maka penduduk setempat akan membawanya ke makam wali nyatok dan diminumkan air dari tanah tersebut, dan jika terbukti bahwa dia berbohong maka setelah meminum air tersebut sebuah keburukan akan terjadi berdasarkan sumpah yang telah diucapkan, percaya ataupun tidak ini adalah kepercayaan masyarakat setempah yang sangat di junjung tinggi.

Makam Loang Balok 

 

Makan Loang Balok adalah makam yang berada Tanjung Karang Kecamatan Ampenan, makam ini dinamakan dengan nama demikian karena Makam berada di bawah pohon beringin yang berlubang itulah makna "Loang Balok" sesuai dengan ejaan bahasa sasak yang dipergunakan sebagai bahasa dari suku sasak lombok.

Makam ini diyakini dihuni oleh Syeikh Abdurrazak dari baghdad yang menyebarkan agama islam dari Palembang dan dilanjutkkan menuju ke Lombok sekitar 18 abad yang lalu, makam ini juga berdekatan dengan lapangan Loang Balok yang menjadi kunjungan masyarakat setempat.

Makam ini juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ziarah, doa dan juga melakukan ngurisan (pemotongan rambut anak balita sebagai bentuk rasa syukur dan menolak bala' selama hidup si balita nanti) dan untuk menyelesaikan nazar yang telah diucapkan, makam ini biasanya akan rame di hari raya idul fitri dan pada saat merayakan maulid nabi Muhammad S.A.W.